Sabtu, 23 November 2013

PENDAPAT TENTANG DAMPAK GAME ONLINE DAN JEJARING SOSIAL

PENDAPAT TENTANG DAMPAK GAME ONLINE DAN JEJARING SOSIAL

Menurut saya, game online sebaiknya dikurang atau jika bisa ditinggalkan karena bukan hanya membawa dampak positif tapi juga membawa dampak negatif yang dapat mempengaruhi proses belajar pada siswa. Jika para belajar terlalu sering bermain game online bahkan setiap hari, maka tidak menutup kemungkinan jika waktu belajar juga berkurang sehingga hasil yang dicapai tidak maksimal. Kita boleh bermain game online, tetapi harus dibatasi. Mungkin hanya untuk menghibur diri sebelum belajar, mungkin game yang dapat memberika pengetahuan atau yang berbasis pendidikan, itupun jangan terlalu lama. Kita harus dapat membagi waktu kita dengan baik agar mendapat hasil yang baik juga.

Sedangkan untuk jejaring sosial mungkin juga hampir sama. Kita lihat dari arus globalisasi sekarang ini  yang sangat mempengaruhi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi disegala bidang termasuk dibidang jaringan sosial. Semenjak situs jaringan sosial banyak diminati oleh semua kalangan mereka rela menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk mengunjungi situs tersebut untuk mendapatkan kepuasan. Facebook dan twitter juga membuat setiap orang seperti kaum remaja sekarang dan masyarakat cenderung bersifat individual. Oleh karena itu diperlukan cara untuk mengatasi kecanduan jaringan sosial ini seperti dengan membatasi waktu penggunaan internet, terutama situs jaringan sosial, dengan mematikan dering tanda e-mail (e-mail notifications), jaringan meninggalkan jendela (window) jaringan sosial internet terbuka jika sekiranya sudah tidak terlalu dibutuhkan, dan tidak menggunakan aplikasi jaringan sosial internet pada HP. Kita juga perlu belajar menggunakan jaringan internet secara bijak sehingga kita tidak menjadi orang yang candu akan jejaring sosial dan kita terikat pada jaringan sosial. 
Dengan kita membatasi waktu untuk game online dan jejaring sosial, proses balajar pada pelajar mungkin akan lebih cepat dan menjadi pelajar yang berkualitas.

2 komentar: