Sabtu, 19 April 2014

PAI

Begitu Pentingnya kebersihan bagi kehidupan manusia, sampai-sampai Allah swt memberikan cintanya kepada mereka yang senantiasa bertaubat dan menjaga kebersihan, seperti dalam Firmannya :
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
Artinya : Sesunguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang menyucikan diri (Al Baqarah : 222).
Selain di dalam Al Quran masalah kebersihan ini dibahas juga di dalam hadits Nabi, diantaranya :
Hadits ke-1
عَنْ أَبِيْ مَالِكْ الْحَارِثِي ابْنِ عَاصِمْ اْلأَشْعَرِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : الطُّهُوْرُ شَطْرُ اْلإِيْمَانِ….
“Dari Abu Malik, Al Harits bin Al Asy’ari ra, ia berkata: Rasulullah SAW telah bersabda: “Suci itu setengahnya dari iman….” (HR. Muslim)
 Hadits ke-2
عَنْ سَعْدِ ابْنِ اَبِيْ وَقَاصْ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:اِنَّ اللهَ طَيِّبٌ يُحِبُّ الطَّيِّبَ نَظِيْفٌ يُحِبُّ النَّظَافَةَ كَرِيْمٌ يُحِبُّ الْكَرَمَ جَوَّادٌ يُحِبُّ الْجُوْدَ فَنَظِّفُوْا اَفْنِيَتَكُمْولا تشبهوا باليهود
“Diriwayatkan dari Sa’ad bin Abi Waqos dari Rasulullah SAW, Beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah baik, menyukai kebaikan. Dia Maha Bersih, menyukai kebersihan. Maha Mulia, menyukai kemuliaan. Maha Dermawan , menyukai kedermawanan. Karena itu bersihkanlah halaman rumahmu dan jangan meniru-niru orang-orang Yahudi.” (HR. Tirmidzi)
Hadits ke-3
اَنَّ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:بَيْنَمَا رَجُلٌ يَمْشِيْ بِطَرِيْقٍ وَجَدَ غُصْنَ شَوْكِ فَأَخَذَهُ فَشَكَرَ اللهُ لَهُ فَغَفَرَلَهُ
“Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: Ketika seorang laki-laki sedang berjalan di jalan, ia menemukan dahan berduri, maka ia mengambilnya (karena mengganggu). Lalu Allah berterima kasih kepadanya dan mengampuni dosanya.” (HR. Bukhori)
Hadits ke-4
حدّثنا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَ عَمْرٌو النّاقِدُ وَ زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ، جَمِيعاً، عَنْ سُفْيَانَ.
 قَالَ أَبُو بَكْرٍ: حَدّثَنَا ابْنُ عُيْيَنَةَ عَنِ الزّهْرِيّ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيّبِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النّبِيّ صلى الله عليه وسلم قَالَ:الْفِطْرَةُ خَمْسٌ (أَوْ خَمْسٌ مِنَ الْفِطْرَةِ) الْخِتَانُ، وَالاِسْتِحْدَادُ، وَتَقْلِيمُ الأَظْفَارِ،وَنَتْفُ الإِبِطِ، وَقَصّ الشّارِبِ.
“Fitrah manusia ada lima yaitu dikhitan (disunat), mencukur rambut kemaluan, memotong kuku (kuku tangan dan kaki), mencabuti bulu ketiak, serta menggunting (merapikan) kumis.”                                  
(HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’I, dan Ibnu Majah)
Makna Yang Terkandung dalam Hadits tentang Kebersihan :
Dalam hadits yang pertama Rasulullah memberikan penjelasan bahwa :
1.       Kebersihan itu setengahnya dari iman. Maksudnya bila manusia tidak melakukan kebersihan maka mereka belum sempurna keimanannya, karenan setengah keimanan yang ada pada kebersihan tidak mereka lakukan.
2.       Kebersihan yang menjadi separoh dari keimanan itu bisa difahami, karena kebersihan itu terdiri dari kebersihan lahir dan bathin, jadi kebersihan bisa dikatkan setengah dari keimanan jika yang dilakukan itu meliputi kebersihan lahir dan bathin. Kebersihan lahir berarti kita senantiasa menjaga badan, pakaian, tempat tinggal, dan lingkungan dari berbagai kotoran dan najis bahkan hadas. Sementara kebersihan bathin berarti kita menjauhkan diri dari berbagai penyakit hati seperti ujub, ria, takabur dan lain-lain.
Dalam hadits yang kedua Rasulullah menjelaskan bahwa :
1.       Hendaklah kita menjadi orang yang baik karena Allah adalah Dzat yang Maha Baik dan menyukai kebaikan
2.       Hendaklah kita menjadi orang yang bersih dan menjaga kebersihan karena Allah adalah dzat yang Maha Bersih dan menyukai kebersihan
3.       Hendaklah kita menjadi orang yang Mulia dengan sikap dan perangai yang ditampilkan dalam kehidupan seperti senantiasa menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan dan jangan sekali-kali berbuat kerusakan di lingkungan sekitar kita seperti dengan cara mencoret-coret dinding tembok sekolah dan lain-lain, maka Allah akan mencintai kita karena Allah adalah Dzat yang Maha mulia dan mencintai kemuliaan
4.       Hendaklah kita menjadi orang yang dermawan, berikanlah sebagian rezeki yang diberikan Allah kepada kita kepada fakir miskin, niscaya kita akan menjadi orang yang dicintgai Allah karena Allah adalah Dzat Yang Maha Dermawan dan Mencintai Kedermawanan
5.       Janganlah Sekali-kali kita meniru-niru perilaku orang-orang Yahudi memiliki sikap jahat, kotor dan jorok, hina, dan pelit.
Dalam hadits yang ketiga Rasulullah menjelaskan bahwa : bagian dari cinta kebersihan adalah menghilangkan berbagai halangan dan rintangan yang dapat memberikan madarat (kesulitan) bagi orang lain, dan bagi orang-orang yang mampu memberikan kemudahan bagi orang lain Allah akan memberikan pujian dan pengampunan, semantara bagi orang-orang yang memberikan kemadlaratan atau kesulitan bagi orang laim maka Allah akan memberikan kutukan dan dosa-dosanya tidak akan diampuni Allah.
Sementara dalam hadits yang ke empat Rasulullah memberikan tuntunan kebersihan yang harus dilakukan oleh kita sebagai manusian yang beriman dan hal itu merupakan tabiat yang bersih, yaitu khitan, mencukur bulu kemaluan, memotong kuku, mencabuti bulu ketiak, dan menggunting (merapikan) kumis.
Di mana pun kita berada haruslah membiasakan hidup bersih, baik di lingkungan sekolah, tempat tinggal dan lingkungan masyarakat
Demikianlah beberapa hadits tentang kebersihan, semoga bermanfaat.
Wallahu ‘Alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar